Bagikan:

Tips bertani cabai di polybag secara organik, mulai dari pemilihan media tanam, penyemaian bibit, perawatan dan pemberian pupuk susulan, untuk menghasilkan tanaman cabai yang sehat dan berbuah lebat.

Untuk Anda yang memiliki lahan terbatas, atau jika ingin sekedar bertanam di perkarangan rumah, bertani di polybag atau tabulampot merupakan pilihan terbaik.

Ada beberapa keuntungan bertani di media polybag:

  • Pemupukan dan perawatan tanaman bisa lebih maksimal
  • Media tanam yang digunakan bisa dikontrol
  • Tanaman bisa tumbuh lebih sehat, karena bertanam di polybag bisa meminimalisir penyebaran patogen pada media tanam.
  • Pemanfaatan ruang dan lahan bisa maksimal

Adapun kekuranga bertani cabai di polybag adalah daya tahan plastik polybag maksimal dua sampai tiga tahun, produktivitas tanaman lebih kecil jika dibandingkan dengan bertani dilahan pertanian sehingga tidak cocok jika ingin bertani skala besar.

Persiapan Media Tanam (Metan)

Bertani cabai di polybag membutuhkan media tanam yang benar-benar baik. Berikut beberapa kreteria media tanam yang baik untuk digunakan pada polybag agar menghasilkan tanaman yang subur.

  • Mengandung unsur hara makro dan mikro yang lengkap. Gunakan pupuk kandang, baik dari kotoran sapi, kambing, ayam atau kombinasi dari beberapa jenis hewan ternak lainnya. Sebelum digunakan, pastikan pupuk kandang difermentasi terlebih dahulu dengan menambahkan bakteri pengurai seperti EM-4, atau mikroorganisme pengurai lainnya. Agar kandungan unsur hara menjadi lebih lengkap lagi, tambahkan rumput atau dedaunan kering, saya biasa menggunakan kompos daun bambu sebagai campuran pupuk kandang karena kaya akan unsur Fosfor dan kalium.
  • Media tanam yang steril. Hampir sebagian besar penyakit tanaman berasal dari metan yang tidak steril dan mengandung banyak patogen. Memfermentasi metan sebelum digunakan bisa membantu melawan patogen pada media tanam tersebut, apalagi jika menggunakan pupuk kandang. Tambahkan juga jamur antagonis seperti jamur Trichoderma, jamur ini bisa bantu melawan berbagai jenis jamur patogen pada media tanam.
  • Metan yang poros. Media tanam yang digunakan pada polybag jangan sampai terlalu padat, tambahkan skam padi, atau arang skam, bisa juga dari arang serbuk kayu dengan perbandingan 2:1 atau 3:1. Dua untuk pupuk kandang, dan satu untuk skam padi/arang sekam.
  • Bisa menyimpan air dengan baik. Penambahan arang sekam, atau arang dari serbuk kayu pada metan, bisa membantu menyimpan air lebih baik, penambahan arang ini juga bisa sebagai media tempat mikroorganisme membangun koloni. Cocopeat merupakan alternatif yang bagus sekali untuk mendapatkan media tanam yang bagus dalam menyimpan air dan bisa membantu menyuburkan tanaman.
  • PH normal. Kondisi PH tanah sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman, jika PH terlalu asam, pemberian pupuk tidak akan berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman. Untuk mendapatkan PH tanah yang standar bagi tanaman, Anda bisa tambahkan kapur dolomit pada media tanam.

Pemilihan Bibit Tanaman

Bibit cabai yang akan Anda tanam pada polybag dari bibit terbaik. Anda bisa menyemai bibit sendiri dengan memilihnya dari buah cabai terbaik.

Kemudian ambil biji cabai dari 1/3 bagian buah cabai bagian tengahnya saja, biji cabai pada1/3 bagian bawah dan atas buah dibuang. Lebih jelasnya berikut video dari channel lombok organik, tentang cara membuat bibit unggul.

Pemberian Pupuk Susulan

Memberikan pupuk susulan sangat penting untuk memacu pertumbuhan tanaman. Pupuk susulan adalah pupuk yang banyak mengandung unsur Nitrogen (N) unsur hara yang sangat dibutuhkan oleh tanaman pada masa pertumbuhan (Vegetatif).

Pupuk susulan rutin diberikan sampai tanaman memasuki masa generatif (masa pembuahan).

Untuk membuat pupuk susulan organik, bisa dari urin hewan ternak yang difermentasi terlebih dahulu. Agar lebih maksimal, urin bisa dicampur dengan kotoran hewan ternaknya juga, campur dengan air kelapa, air cucian beras, tambahkan pucuk daun hijau seperti pucuk daun gamal, daun salam, rumput bandotan, atau bahan lainnya yang ada disekitar Anda.

Kemudian difermentasi selama minimal 14 hari sebelum diaplikasikan ke tanaman cabai Anda. Aplikasi setidaknya satu kali dalam seminggu dengan takaran 50-100ml:1000ml. Baiknya Anda gunakan TDS meter untuk mengukur kepekatan nutrisi pupuk organik cair (pupuk susulan) yang Anda berikan pada tanaman.

Pemberian pupuk Generatif

Pupuk generatif diberikan pada tanaman yang sudah memasuki masa berbunga dan berbuah. Ada beberapa unsur hara penting yang dibutuhkan oleh tanaman ketika memasuki masa generatif, seperti Fosfor, Kalium, Ca, Mg dan beberapa unsur hara lainnya.

Anda juga bisa mengaplikasikan Bakteri fotosintesis (PSB) pada masa generatif ini. Agar bunga cabai tidak mudah rontok, aplikasi pupuk kalsium, Anda bisa beli di toko pertanian, atau bisa juga buat pupuk kalsium sendiri dari limbah kulit telur

Aplikasi pupuk kalsium dan PSB dengan cara disemprot ke daun dan batang tanaman.

Untuk membuat pupuk genarit yang kaya akan unsur hara kalium, Anda bisa menggunakan bahan-bahan berikut.

  • 15 air rebusan kedelai
  • 1 – 1,5 kg cacahan rebung bambu / bonggol pisang (pilih salah satu, atau bisa keduanya)
  • Air kelapa 2 ltr ,
  • Gula merah 0,5 kg,
  • Dekomposer (EM4 atau yang lainnya) 100ml
  • Fermentasi selama 2 minggu

Aplikasi Kocor langsung ke media tanam dengan takaran 25 ml / 1 ltr air, atau semprot ke batang dan daun tanaman dengan perbandingan 15 ml / 1 ltr air.

Pupuk vegetatif tetap diberikan pada masa generatif tapi dengan takaran yang lebih kecil dari pupuk generatif.

Perawatan

Penyiraman secara teratur setiap pagi dan sore, atau satu kali saja dalam satu hari, bisa pagi atau sore. Mengusir hama dengan menggunakan pestisida nabati.

Demikian sekilas tentang bertani cabai di polybag, jika ada yang ingin ditanyakan silahkan tinggalkan pesan Anda pada kolom komentar, terimakasih, semoga bermanfaat, salam organik, lombok organik!


Bagikan: