Bagikan:

Buah tin adalah salah satu jenis tanaman yang mulai banyak dibudidayakan di Indonesia. Jenis tanaman Tin ini sangat banyak, dan masing-masing wilayah memiliki varietas berbeda. Di Indonesia sudah banyak sekali beredar varietas dari berbagai negara, mulai dari yang biasa sampai kelas atas dengan harga berkelas.

Bagi para pecinta Buah Tin, tentu pernah memiliki pengalaman kurang menyenangkan dalam memelihara pohon Tin ini, salah satunya adalah ketika buah tin mengalami serangan hama. Apalagi beberapa jenis serangan hama ini bisa menghambat pertumbuhan, bahkan mematikan tanaman dengan sangat cepat.

Beberapa penyakit yang sering menyerang tanaman Tin adalah, Ulat batang, busuk batang, hama pemakan daun, daun busuk, dan beberapa penyakit lainnya.

Pada tulisan ini, kami akan sedikit berbagi pengalaman bagaimana mengatasi berbagai Penyakit Tanaman Buah Tin, dan langkah-langkah penting lainnya yang biasa kami lakukan

Serangan Ulat Batang (Larva Boktor)

Serangan ulat batang dari jenis Larva Boktor sangat mematikan bagi tanaman tin, apalagi jika penanganan terlambat. Awalnya Boktor menanam telur pada batang Tin, beberapa hari kemudian, telur ini akan menetas menjadi larva, selanjutnya larva yang mulai kelaparan akan memakan bagian kulit dan batang pohon Tin.

Serangan larva ini tergolong sangat cepat, gejala awal ditandai dengan keluarnya serbuk-serbuk halus pada batang pohon, atau jatuh pada tanah sekitarnya. Gejala ini sulit dideteksi, karena jika tidak dilihat dengan teliti, kita tidak akan mengetahui ada larva yang memakan batang pohon tin tersebut.

Gejala selanjutnya adalah terhentinya pertumbuhan dan daun buah tin menjadi layu. Jika daun layu, berarti larva sudah masuk kebagian dalam batang pohon, pohon tin sudah sangat sulit untuk diselamatkan dalam kondisi tersebut.

Larva ini biasanya menyerang batang pohon tin dari pangkal (diatas bagian akar) sampai bagian atas batang tua, kami belum pernah menemukan larva ini memakan sampai kebagian pucuk atau batang muda bagian atas.

Langkah Pencegahan

Pada lingkungan tertentu, serangga jenis boktor ini tidak menyerang. Kami menanam Buah tin pada beberapa lingkungan berbeda. Tin yang ditanam di daerah perkotaan, biasanya aman dari jenis serangga ini, sementara di daerah perkampungan, serangga ini sangat sering menyerang buah tin.

Tin yang ditanam di daerah perkebunan juga biasanya lebih rentan terserang hama yang satu ini, dibandingkan dengan Tin yang ditanam di Polybag/Planterbag yang ditempatkan di halaman rumah.

Penyemprotan pestisida secara teratur bisa mencegah serangan serangga ini. Penggunaan Green House bisa mengatasi serangan ham ini, tapi dengan biaya tambahan yang lumayan cukup besar.

Kami sedang meneliti ketahanan beberapa jenis Buah tin terhadap serangan serangga ini, dengan menanam Buah Tin jenis tertentu pada lahan yang pernah dijangkiti oleh serangga ini. Untuk perkembangannya, insyaAllah kami akan update terus pada website Lombok Organik

Penanggulangan

Untuk mengatasi penyakit tanaman buah tin dari serangan larva boktor ini bisa dilakukan dengan cara manual dan dengan menggunakan insektisida sistemik.

Cara manual bisa berhasil jika serangan masih awal, larva belum menjalar ke bagian dalam batang Tin. Yakni dengan cara, membersihkan batang menggunakan pisau dan membunuh larva dan telur larva yang ada di Batang Tin.

Menggunakan insektisida sistemik sangat memudahkan dalam membasmi jenis larva penggerek batang pohon tin. Cara kerja insektisida sistemik ini adalah, pohon akan menyerap insektisida tersebut keseluruh bagian batang dan daun, sehingga ketika larva memakan batang pohon yang berikan insektisida, maka larva dan ulat akan mati keracunan.

Pemberian insektisida ini biasanya dilakukan dengan teknik infus, yakni melubangi batang pohon untuk memasukkan cairan insektisida. Efek samping pemberian insektisida ini adalah, kita juga tidak bisa menkonsumsi buah tin yang sedang diberikan insektisida ini, tunggu beberapa waktu agar kandungan insektisida terbuang dari batang Tin.

Pemberian pestisida nabati ditambah perekat pestisida bisa membantu mengatasi penyakit tanaman buah tin. Cara membuat pestisida Nabati pernah kami bahas pada tulisan sebelumnya.

Untuk Membuat Perekat pestisida alami bisa menggunakan 1 butir telur ayam kampung/Telur bebek, dicampur dengan 1 sendok minyak goreng. Bahan dihaluskan, kemudian dicampur dengan 15 liter (1 tangki) campuran pestisida dan air.

Busuk Batang

Busuk batang biasanya disebabkan karena jamur dan bakteri yang terdapat pada media tanam. Media tanam yang terlalu lembab, dan pemberian pupuk berlebih juga bisa menjadi penyebab busuk batang pada Buah Tin.

Untuk mencegah terjadinya busuk batang pada Tin, selalu sterilkan media tanam sebelum digunakan. Jika menggunakan kompos, gunakan kompos yang sudah benar-benar dipermetasi matang. Jika menggunakan pupuk kandang, usahakan dibiarkan kering terlebih dahulu dengan dipanaskan atau dengan disangrai.

Jika menanam bua tin pada polybag, pastikan media tanam bisa menyerap dan membuang air dengan baik agar tanah tidak terlalu banyak menyimpan air setelah penyiraman.

Gunakan media tanam yang gembur, dan pada bagian paling bawah Pot/Polybag, diisi dengan batu atau kerikil agar lebih mudah membuang sisa air setelah penyiraman.

Penyiraman sebaiknya dilakukan 2 hari sekali, atau maksimal sehari satu kali penyiraman.

Serangan Hama Pemakan Daun Tin: Untuk mengatasi serangan hama daun ini, bisa menggunakan pestisida ditambahkan dengan perekat, seperti yang dijelaskan sebelumnya. Serangan serangga ini memang tidak terlalau berbahaya, tapi jika dalam jumlah yang besar, tentu akan sangat merugikan petani.


Bagikan: