Bagikan:

Pupuk dari jantung pisang mungkin masih jarang kita dengar, dan sudah pasti jarang diaplikasikan sebagai alternatif pupuk organik berkualitas untuk keseburan tanah dan tanaman.

Di Indonesia, jantung pisang atau bunga pisang biasanya dimanfaatkan sebagai makanan, dibuat sayur, atau diolah lagi menjadi aneka kuliner nikmat dan sehat. Karena jantung pisang memang terbukti memiliki banyak sekali manfaat bagi kesehatan.

Salah satu manfaat penting dari jantung pisang bagi kesehatan adalah sebagai makanan alternatif bagi penderita diabetes. Menurut studi yang diterbitkan di jurnal makanan dan agriculture, jantung pisang bisa membantu tubuh dalam menyerap gula, sehingga akan menurunkan kadar gula dalam darah.

Bagi Anda yang mempelajari pertanian organik dari luar negeri, terutama teknik pertanian organik korea, KNF (Korean Natural Farming), Jantung pisang biasanya dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair.

Jantung pisang dijadikan pupuk cair dalam jumlah yang banyak, sebagai pupuk pertanian dan nutrisi untuk hewan ternak dalam skala industri.

Dalam KNF, pupuk cair yang dibuat dari berbagai jenis tanaman hidup disebut dengan FPJ (Fermented plant juice). Yang unik dari FPJ ini adalah, hasil akhirnya bisa menjadi 2 produk, pertama menghasilkan pupuk organik ciar, dan produk kedua yang dihasilkan adalah cuka.

Cuka dihasilkan dengan menambahkan air pada ampas FPJ, dengan perbandingan 2:1, dan dipermentasi ulang selama 3 bulan, atau bisa lebih cepat dengan menambahkan ragi cuka.

Semua tanaman pada dasarnya bisa dijadikan FPJ, kecuali tanaman yang mengandung racun.

Kandungan Nutrisi dan Mineral Pada Jantung Pisang

Kandungan nutrisi dan mineral pada bunga pisang berdasarkan studi yang diterbitkan di African Journal of Biotechnology

  • Energy 51kcal
  • Protein 1.6g
  • Lemak 0.6g
  • Karbohidrat 9.9g
  • Serat 5.7g
  • Kalsium (Ca) 56mg
  • Phosphor (P) 73.3mg
  • Besi (Fe) 56.4mg
  • Tembaga 13mg
  • Potassium/Kalium (K) 553.3mg
  • Magnesium (Mg) 48.7mg
  • Vitamin E 1.07mg

Jika dilihat dari kandungan nutrisinya, pupuk organik jantung pisang ini bagus diberikan kepada tanaman dewasa yang akan atau sudah memasuki masa generatif.

Terdapat 4 unsur hara makro (unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman dalam jumlah besar) pada bunga pisang, 2 unsur hara makro primer yaitu, Phosfor dan kalium, 2 lainnya adalah unsur hara makro sekunder, yaitu Kalsium dan Magnesium.

Tembaga, dan besi merupakan unsur hara mikro yang juga sangat penting dalam menjaga kesehatan tanaman.

Cara Membuat Pupuk Dari Jantung Pisang

Cara membuat pupuk dari jantung pisang sebenarnya cukup mudah, apalagi menggunakan cara KNF. Yang dibutuhkan hanya 3 saja, tanaman yang akan dijadikan pupuk (jantung pisang), Gula merah, dan wadah tempat menyimpan.

Untuk membuat pupuk organik cair dengan cara yang berbeda, anda bisa pelajari pada postingan sebelumnya, membuat pupuk ZPT.

Bahan yang dibutuhkan yaitu, gula merah dan jantung pisang dengan perbandingan bahan 1:1 (contoh: 1Kg jantung pisang, dicampur 1Kg gula merah).

Dalam KNF, gula yang biasa digunakan adalah adalah Gula Coklat (Brown Sugar). Gula coklat adalah gula pasir yang memiliki atau sudah tercampur dengan molase.

Saya tidak pelajari lebih jauh, kenapa di KNF lebih memilih menggunakan Brown Sugar dari pada molase atau gula putih biasa.

Tapi jika anda kesulitan mendapatkan brown sugar, anda bisa menggunakan gula merah dari pohon aren yang juga tidak kalah bagus dijadikan sebagai campuran pupuk organik. (saya bisanya menggunakan gula aren)

Tapi gula merah yang digunakan bukan yang dalam bentuk batangan, tapi yang sudah menjadi serbuk seperti gula pasir. Banyak dijual di minimarket.

Langkah Pembuatan

Sebaiknya jantung pisang diambil pada pagi hari, sebelum matahari naik, ketika embun masih membasahi tanaman. Ini bertujuan untuk mendapatkan berbagai jenis mikroba baik yang masih menempel pada jantung pisang tersebut.

Langkah pertama, jantung pisang dipotong kecil-kecil (jangan menggunakan blander). Setelah terpotong semua, campur dengan gula merah.

Masukkan 3/4 gula merah pada jantung pisang yang sudah dipotong kecil-kecil, sisakan 1/4 bagian yang akan ditaruh dibagian atas campuran gula dan bunga pisang sebagai lapisan paling atas.

Gula merah dan jantung pisang diremas-remas sampai tercampur merata menggunakan tangan, sampai gula merah mencair menjadi cairan kental.

Langkah selanjutnya, masukkan campuran tersebut kedalam wadah yang sudah disiapkan. Sebaiknya gunakan wadah penyimpanan dari bahan kaca, atau dari bahan plastik tapi dengan kualitas plastik yang bagus (standar tampat penyimpanan makanan).

Tujuan agar pupuk yang dihasilkan terbebas dari timbal atau bahan-bahan berbahaya lainnya yang ikut larut selama proses permentasi.

Ditambah lagi jika Anda ingin membuat cuka dari ampas pembuatan pupuk cair tersebut, maka dibutuhkan wadah penyimpanan yang standar untuk makanan.

Setelah semua bahan dimasukkan, langkah berikutnya, masukkan sisa gula merah, ditabur merata dipermukaan campuran.

Tutup wadah menggunakan Tisu, kain, atau kertas. Ikat erat menggunakan tali atau karet gelang, agar serangga atau semut tidak bisa masuk.

Simpan ditempat yang gelap pada suhu ruangan selama 5-7 hari sebelum digunakan. 5 Hari jika suhu ruangan agak hangat, 7+hari untuk suhu yang agak dingin.

Cara Penggunaan Pupuk Organik Jantung Pisang

Pupuk dari jantung pisang ini, selain untuk tanaman, juga sangat bagus diberikan sebagai tambahan nutrisi bagi hewan ternak.

Untuk aplikasi pada tanaman, larutkan pupuk jantung pisang kedalam air dengan perbandingan 1:500, atau jika dalam satuan ml/L menjadi 2ml pupuk dicampur dengan 1 liter air.

Bagus diaplikasikan kepada tanaman pada waktu pagi atau sore, baik dengan cara dikocor ke media tanaman atau dengan disemprotkan ke batang dan daun tanaman.

Demikian, cara membuat pupuk dari jantung pisang mengikuti teknik korean natural farming, semoga bermanfaat. Jika ada yang ingin ditanyakan, jangan sungkan untuk meninggalkan pesan pada kolom komentar. Terimasih, salam organik.


Bagikan: